Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salah Paham Bahasa Kangean


Masyarakat Pulau Kangean memiliki kekhasan tersendiri, khusunya dalam penggunaan bahasa yg relatif berbeda dengan bahasa Madura pada kebanyak dialek dan arti. Bahkan bisa dibilang masyarakat Kangean memiliki bahasa sendiri, yakni bahasa Kangean. Menurut cerita yang saya dengar, bahasa Kangean merupakan perpaduan bahasa Madura asli dengan bahasa Bugis serta dipengaruhi unsur bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
***
Suatu ketika, seorang guru asal Sumenep yang baru saja bertugas di Kangean indekos di salah satu rumah warga, tepatnya di Dusun Arkokap Desa Temur Janjang Kec. Kangayan. Guru tersebut ditawari nasi sukun oleh salah satu tetangganya, dan terjadilah percakapan berikut:
''pak, mau nasi sukun?'' kata si ibu
''napa, bu?'' rupanya si bapak kurang mendengar.
''nasi sukun... ende'?!'' si ibu meninggikan suaranya hingga satu oktaf lebih
''ende'lah'' kata si guru pede menirukan dialek si ibu.
Karena yakin akan diberi nasi sukun sama tetangganya tersebut si guru mengambil keputusan strategis untuk tidak perlu menanak lagi hari itu. Hitung-hitung bisa berhemat, pikirnya. Apalgi si guru merupakan guru yang baru diangkat yang gajinya tidak seberapa.
Walhasil, menunggulah si guru akan kiriman nasi sukun dr tetangganya tersebut. Menit berlalu, bahkan jam jam jg telah berlalu. Perut kian keroncongan sementara nasi sukun belum juga datang. Sebentar-sebentar dia mengintip ke rumah tetangganya yang kebetulan di depannya dari balik jendela. Berharap si tetangga keluar dg sepiring nasi sukun yang masih mengepul hangat.
Sementara itu, di dalam rumah si tetangga:
''pak guru yang baru g mau ma nasi sukun'' kata si ibu sama suaminya
''yah, maklum lah bu namanya juga guru, pasti g mau makan nasi sukun....''
***
Usut punya usut, ternyata pengertian ende' dalam bahasa Kangean dan Madura Sumenep merupakan satu kata yang memiliki arti berlawanan.
Ende' (Kangean): TIDAK MAU
Ende' (Madura Smp): MAU

Posting Komentar untuk "Salah Paham Bahasa Kangean"