DIVERGOT: Pembelajaran Berdiferensiasi Gotong Royong Untuk Meningkatkan Karakter Kolaborasi Murid
SITUASI
Murid SDN Dapenda I Batang Batang sebagai berasal dari daerah pesisir, sebagian lainnya berasal dari daerah perbukitan, pekerjaan orang tua juga beragam, ada yang bertani, nelayan, pedagang. ada yang merantau ke berbagai daerah di INdoneisa.. Jadi secara geografis mereka berasal dari kenamapakan alam yang berbeda. Di samping itu pekerjaan orang tua juga beragam. Meskipun secara umum, latar belakang budaya masih sama, namun karakteristik lingkungan cenderung beragam, sehingga secara langsung dapat menjadi. Di samping itu, minat, gaya belajar, serta kemampuan peserta didik juga beragam.
Disamping itu, murid-murid saya cenderung tidak kolaboratif, mereka lebih senang bekerja sendiri- sendiri. Sementara sebagai guru kita dituntut untuk melayani kebutuhan murid. Dalam rangka melayani keragaman peserta murid saya tersebut, saya merancang pembelajaran berdiferensiasi.
Praktik ini penting
di bagikan unuk memberikan gambaran
dan inspirasi yang relevan kepada rekan- rekan guru tentang bagaimana
mendesain dan melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Peran saya: saya berperan sebagai guru yang mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan ini.
TANTANGAN
Pembelajaran berdiferensiasi diperlukan data yang komprehensif terkait
dengan profil murid, minat,
dan peta kemampuan seluruh murid.
1. Bagaimana bisa melayani semua kebutuhan murid.
2. Menyediakan sumber belajar yang sesuai dengan gaya belajar murid
3. Mendesain produk sesuai minat
4. Produk yang dihasilkan dalam pembelajaran menjadi portofolio digital yang gampang diakses.
AKSI
1. Sebelum memulai pembelajaran berdiferensiasi saya mengumpulkan data semua siswa, baik portofolio dari sebelumnya, asesmen
diagnostik, dan lain sebagainya. setelah
itu saya membuat skenario
pembelajaran. pada tahap desain perencanaan ini saya menggunakan semua informasi untuk mendesain bagaimana pembelajaran berdiferensiasi tersebut
saya laknsanakan. Mulai
dari sumber belajar, teknik yang akan digunakan, bagaimana prosesnya, bagaimana
merancang
produknya, asesmen dan rubrik penilaian
sampai bagaimana melakukan refleksi dan menutup pembelajaran.Setelah skenario selesai saya membuat dan mengumpulkan sumber-sumber pembelajaran, seperti
memilih video yang sesuai, membuat
info grafis di canva, dan lain sebagainya.
2. Seperti biasa, kegiatan pembelajaran saya mulai dengan salam, meminta salah satu siswa yang bertugas
untuk memimpin doa, menyampaikan tujuan
pembelajaran, memberikan
pertanyaan pemantik, dan melakukan teknik stop sebagai bagian dari KSE.
3. Saya mengelompokkan murid-murid berdasarkan gaya belajar, lalu murid mendapatkan LK dansaya jelaskan cara kerjanya. Kelompok visual menonton video, kelompok auditori melakukan diskusi dengan narasumber rekan sebayanya yang memiliki kemampuan paham utuh, sementara kelompok kinestetik mencari tumbuhan utuh di lingkungan sekolah.
4. setelah berproses
di masing-masing kelompok, mereka akan berkumpul
lagi untuk mendapatkan penjelasan dari lebih lanjut dari masing-masing kelompok tapi di sini mereka menggunakan pohon sungguhan yang dibawa oleh kelompok kinestetik, kelompok kinestetik
juga menjelaskan pada bagian akhir.
5. setelah proses tersebut, guru menjelaskan bahwa setiap kelompok
secara kolaboratif mendesain sebuah
produk dengan 3 jenis produk, 1 video bagi kelompok
visual, podcast atau rekaman
suara bagi kelompok auditori
dan
6. setelah produk ini jadi, maka dibuat file digitalnya, dan diunggah ke drive bersama, yang kemudian dibuat menjadi 1 dalam portofolio digital dengan google sites
RESULT (HASIL)
Dampak dari aksi:
- Siswa lebih senang karena belajar sesuai dengan minat dan sesuai kemampuan mereka
- Siswa lebih kolaboratif atau gotong royong.
Berdasarkan evaluasi hasilnya cukup efektif. Karena siswa lebih senang dan tujuan pembelajaran tercapai. respon orang tua terkait kegiatan pembelajaran berdiferensiasi sangat apresiatif, siswa juga senang dan gembira. Faktor keberhasilan adalah perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. Pembelajaran dari semua proses adalah saya menjadi lebih senang dapat mengamalkan filosofi KHD bagaimana menuntun murid sesuai dengan kodratnya
REFLEKSI
Pembelajaran berdiferensiasi gotong royong ini menekankan pada bagaimana melayani kebutuhan murid berdasarkan gaya belajar dan keragaman lainnya yang secara kodrati melekat pada diri seorang murid. Disamping itu, pembelajaran berdiferensiasi gotong royong dapat meningkatkan karakter gotong royong atau kolaborasi sebagai basis terwujudnya Profil Pelajar Pancasila.
Subaidi, S.Pd
Guru SDN Dapenda I Batang Batang Sumenep. Ko. Kapten Belajar.id Kab. Sumenep. Mengampu mapel Guru Kelas.
Posting Komentar untuk "DIVERGOT: Pembelajaran Berdiferensiasi Gotong Royong Untuk Meningkatkan Karakter Kolaborasi Murid"